Powered By Blogger

Jumat, 08 Maret 2013

Selamat Hari Perempuan

Saya sempat “envy” terhadap perlakuan dan pengakuan terhadap perempuan. Bagaimana tidak. Berawal dari sabda nabi Muhammad tentang wanita (Ibu). “Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya: “Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ayah kamu.”([1]). Selain hadist tersebut, masih ada beberapa hadist serupa. 
Juga tentang adanya Ibu Kota, Ibu Jari, Hari Ibu (22 Desember), termasuk hari ini, 8 Maret (Hari Perempuan Internasional). Kenapa tidak ada Bapak Kota, Bapak Jari, Hari Bapak dan Hari Laki-laki. Dalam Al Quran, kata yang diisyaratkan dekat dengan perempuan (ibu) adalah “Ummi” yang berarti “tempat kembali”. Salah satu ayat yang menggunakan kata ini adalah (فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ -٩- maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah). Penghormatan ini sangat rasional, karena merekalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan setiap manusia. Tak seorangpun manusia tak mempunyai ornag tua selain Adam dan Hawa. Tanpa menafiikan adanya ayah, seorang Ibu adalah penyebabkan adanya manusia dimuka bumi ini. Jasa mereka tiada bandingannya, tiada taranya
Quraisy  Shihab pernah menganalogikan tentang term “Umm”. Jika Ada anak kecil menangis karena beberapa sebab (bermain, sakit, jatuh dll), sedang dirumahnya ada kakek, nenek, ayah, ibu, pembantu, paman atau pembantu, siapakan yang akan dijadikan “Umm” (tempat kembali) anak tersebut untuk mengadukan diri, menangis atau sekedar mencari perlindungan.  Akan memilih ibukah dia, ataukah ayah yang menurutnya lebih menyanyangi, atau kakek nenek yang selalu memanjakan mereka dengan menuruti segala permintaan mereka atau bahkan mereka malah memilih pembantu karena hanya pembantulah yang paling dekat dengan anak ini dan paling memberikan perhatian. Opsi yang terakhir mungkin juga terjadi, lantaran kedua orang tua jarang dirumah karena sibuk bekerja. Ayah diluar kota dan ibu wanita karier yang  berangkat pagi sebelum mereka bangun tidur dan pulang setelah mereka tidur.
Selain itu, pada saat seseorang berada jauh dari orang tua mereka dengan beberapa kepentingan; sekolah, bekerja atau alasan yang lain, kebanyakan  mereka akan lebih teringat kepada ibunya dan dan itu merupakan motivasi kuat untuk pulang kampung.  Ibu juga adalah salah satu makhluk yang bisa menyebabkan manusia menangis karena rindu.   
 Sungguh, ibu adalah makhuk yang disekenariokan oleh Allah menjadi makhuk yang paling berjasa dan paling dekat dengan manusia. Sejak masa kehamilan, masa ini memerlukan tingkat kestabilan emosional wanita. Wanita yang mengalami tekanan emosional, bahkan yang terkena depresi akan sangat terpengaruh terhadap perkembangan  janin yang ada dalam kandungannya. Masa ini akan dilanjutkan dengan  perjuangan antara hidup dan mati yang dinamakan proses persalinan. Proses yang memerlukan kesiapan mental yang luar biasa. Berapa banyak wanita yang meninggal saat memperjuangkan kehidupan buah hatinya.
               Masih berkaitan dengan bayi, masa selanjutnya adalah menyusui. Masa yang  sangat penting bagi pertumbuhan fisik dan mental bayi. Berbagai penelitian menyebutkan, sebaik dan semahal apapun tidak ada susu yang lebih baik melebihi ASI (Air Susu Ibu). Sangat tepat Allah memuliakan wanita dengan memberikan perghormatan sebagai nama salah satu surat dalam al Quran (Q. S. An Nisa) yang berarti wanita. Allah juga memberikan dispensasi yang lebih dibanding pria yaitu rukhshoh (keringanan) tidak mengganti shalat saat haid dan melahirkan. Mereka juga diberikan keringanan lain boleh berbuka puasa saat hamil dan menyusui.
Semoga di hari yang juga menjadi hari pengakuan perempuan internasional ini bias menjadi suntikan motivasi bagi kaum hawa untuk menjadi “real women, real mother and real wife. Menjadi wanita karir sesungguhnya seperti ujar Mario Teguh,  wanita sesungguhnya di (mulai dari) rumah. “Selamat Hari Perempuan Internasional”.


[1] al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 5971 (Kitab al-Adab, Bab siapakah manusia yang paling berhak untuk dilayan dengan baik).